Tuesday, December 7, 2010

RASA SYUKUR KITA


IBARAT RASA SYUKUR


Salam hormat menjura yang sedalam dalamnya……untuk semua sobat warung Mohon maaf ini hanya sekedar coretan coretan seorang fakir ilmu semoga bermanfaat…
sobatku. Akhlak dan adablah yang membedakan antara orang mu’min dan munafik, sekarang coba kita tengok pada wajah hati kita termasuk yang manakah pribadi kita ini? Adakah kita termasuk yang mentauhidkan atau yang munafik. Segala sesuatu selain Allah adalah fitnah [cobaan] kecuali untuk sesuatu yang kita ambil atau manfaatkan untuk tujuan ibadah. Maka apabila dalam niatan kita dalam mengambil dunia baik maka dunia itu menjadi akhirat. Bukannya islam mengajarkan kita hidup susah tanpa memilki dunia akan tetapi mengajarkan umatnya untuk tidak terikat duniawi sehingga mencegahnya dari taat kepada Allah. Berapa banyak kita lihat seseorang yang di anugarahi kekayaan harta akan tetapi hati mereka tidak terikat olehnya, namun berapa banyak pula mereka yang di beri kesempitan oleh Allah akan tetapi hati mereka terikat duniawi. Ba’du ulama mengatakan Pada prinsipnya cinta dunia bukanlah meninggalkan dunia dari tangan kita akan tetapi meninggalkan hati kita dari keterikatan duniawi [semoga Allah menolong kita]. Maka janganlah setiap nikmat yang kita dapatkan kosong dari syukur kepada Allah. Para ulama sepakat bahwa untuk mengikat dunia hendaklah kita ikat dengan syukur kepadanya.
Syukur kepada Allah bisa berupa pujian misalnya dengan mengucapkan hamdalah atau dengan sujud syukur akan tetapi lebih dari semua itu adalah dengan mengaplikasikannya secara real dalam kehidupan sehari hari, misalnya kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kita, kita gunakan untuk taat serta melapangkan saudara saudara kita yang membutuhkan, ya tentunya sesuai kemampuan yang telah Allah berikan. Sebagian ulama mengatakan setiap sesuatu yang menjadikan kita lalai kepada Allah adalah fitnah yang menjadikan seseorang menjadi cemas, gelisah dan bertambah jauh dari Allah. Perbuatan perbuatan baik yang kita lakukan seperti sholat, puasa dan lainnya akan tetapi kita lalai karena sibuk dengan kenikmatan kenikmatan maka adalah kesialan. Semoga kita di jaga dari hal yang demkian itu. Dalam kitab hidayatul adzkiya’ thoriqil auliya syekh Zainudin al ma’bary matan 172-173 mengatakan “para ahli ma’rifat sudah sepakat menyatakan bahwa sebaik baiknya taat kepada Allah yang Maha Tinggi adalah menjaga keluar masuknya nafas dengan “Allah…Allah…” dengan penuh rasa takut dan harap baik ketika di tengah keramaian ataupun sendiri”.
Saudaraku…
Hati yang lalai menjadikan kita berat dalam menjalankan perintah perintahNYA, karena harapan dan cita cita kita kepada selainNYA. Sehingga dusta dan nifak menghiasi setiap gerak gerik kita. Saat sholat kita mengucapkan “ALLAHU AKBAR” [Allah Maha Besar] kita berdusta karena dalam hati masih ada Tuhan selainNYA, segala sesuatu yang mana kita takut dan berharap kepadanya maka itulah tuhan kita. Maka jadilah hati tidak sesuai dengan lidah, perbuatan tidak sesuai dengan perkataan. Janganlah kita mengetahui ilmu dan hanya puas dengan namanya tanpa ada wujud nyata yang berupa amal. Qs. Ash-Shaff;2-3
“ Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.
Perintah ayat tsb hanya di peruntukkan orang yang beriman [percaya] yang tidak akan berani mengabaikan dan meremehkan satu huruf pun dalam al-Furqon. Jelas sekali amat besar kebencian Allah kepada seseorang yang mengatakan sesuatu yang tidak pernah ia kerjakan [ kecuali ada udzur/alasan untuk kemashalatan] yang di perbolehkan oleh syari’. Sedemikian besarkah kebencian Allah kepada seseorang yang mengatakan sesuatu yang tidak ia kerjakan?? Kadang kita sering melakukan hal demikian baik yang kita sadari maupun tidak kita sadari [semoga Allah mengampuni] yang menjadikan diri kita teramat berat untuk menjalankan ketaatan kepadaNYA. Tidak ada lagi rasa takut dan malu karena nifak telah mapan dalam setiap gerak gerik kita.
Saudaraku …
Tidak ada jalan lain bagi kita kecuali taubat dan istiqomah di dalamnya sehingga Allah SWT menghiasi kita dengan iman, keyakinan dan amanah. Membenarkan atas dasar iman kepadaNYA dan RosulNYA menjadikan sebab turunnya karunia dan anugarah yang sempurna dan tiada batas. Allahumma amin. @@@

No comments:

HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......HIDUP BIKIN LEBIH HIDUP......